Selasa, 24 November 2015
MUSEUM KEPRAJURITAN
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
MUSEUM KEPRAJURITAN
Disusun oleh :
Dety Apriyani L
(11215748)
Elyana Nur F (12215203)
Nabila Fitria
(14215881)
Amalia Putri Kurnianti
(10215607)
Fikky Fairuz Fikkar
(12215664)
Muhammad Dion P.H
(14215363)
KELAS
: 1EA09
FAKULTAS/JURUSAN : EKONOMI/MANAJEMEN
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah Ilmu Budaya Dasar yaitu tentang Museum Keprajuritan
dengan tepat waktu.Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu.Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, sehingga
kami menerima kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki penulisan
berikutnya.
Depok,
15 November 2015
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Museum Keprajuritan Indonesia, terletak di Kawasan
Taman Mini “Indonesia Indah”, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Letak museum
ini diantara Museum Transportasi dan Kawasan Museum Pusaka dan Dunia Air Tawar.
Bentuk museum ini sangat unik, dimana berbentuk seperti banteng klasik abad
ke-16 dengan terdapat meriam-meriam di sisi atas bangunan banteng serta
dikelilingi oleh parit dengan pintu megah dari kayu besar, secara harfiah bentuk banteng persegi lima
dan paritini menggambarkan Negara kepulauan Indonesia dengan doktrinWawasan
Nusantara.
Tujuan dibangunnya museum ini, adalah sebagaitempat melestarikan
serta memberikan rekam jejak sejarah perjuangan Bangsa Indonesia sejak abad
ke-7 hingga abad ke-19. Museum ini merupakan salahsatu museum edukasi bangsa,
yang dapat memberikan informasi khususnya bagi generasi muda Indonesia agar
lebih menghargai perjuangan para pendahulu untuk menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa.
2.
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud
dan tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
a.
Untuk menambah wawasan kepada para
pembaca
b.
Guna mengetahui Museum Keprajuritan
3.
Rumusan
Masalah
a.
Sejarah Museum Keprajuritan?
b.
Kondisi Museum Keprajuritan?
c.
Isi dari Museum Keprajuritan?
d.
Keterangan menuju Museum Keprajuritan?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Sejarah
Museum Keprajuritan
Museum
Keprajuritan Indonesia adalah bangunan berbentuk segi lima dikelilingi air
laksana sebuah benteng pertahanan. Perairan sekeliling benteng ini
menggambarkan Negara kepulauan dengan doktrin Wawasan Nusantara. Museum ini
dibangun diatas lahan 4,5 ha dengan luas bangunan 7.545 m2 dan diresmikan pada tanggal 5 Juli 1987 oleh
Presiden Soeharto.
Misi pembangunan museum ini adalh untuk melestarikan
bukti dan rekaman sejarah perjuangan bangsa pada masa-masa perjuangan sejak
abad ke-7 sampai abad ke-19. Oleh karena itu, setiap segi bangunan dan benda
yang ditampilkan memiliki makna perlambang.
Gerbang
utama berbentukmodel bangunan abad ke-16, mencerminkan sifat keterbukaan dan
keramahtamahan rakyat Indonesia. Di setiap sudut bangunan terdapat menara
pengintai atauBastion, menyiratkan kewaspadaan Nasional. Dua kapal tradisional,
yaitu kapal Banten dan kapal Pinisi dari Sulawesi Selatan bersandar di danau,
melambangkan kekuatan maritim dari barat sampai ke timur.
Di jalurluar bagian selatan TMII, terdapat
sebuah bangunan megah berbentuk benteng bersegi lima yang dikelilingi perairan.
Untuk mencapai gedung tersebut, pengunjung seolah-olah harus menggunakan
perahu. Perairan sekeliling benteng menggambarkan Negara kepulauan dengan
doktri Wawasan Nusantara.
Penyajian pameran dalam bentuk diorama,
fragmen patung, dan relief, baik di luar maupun di dalam. Pameran bagian luar
berupa paduan relief yang menyatu ke dinding gedung bagian luar, meliputi 19
adegan kisah panjang perjuangan bangsa dari abad XIII sampaiabad XIX. Ruang
pamer bagian dalam menyajikan 14 diorama yang menceritakan tentang perlawanan
terhadap penjajah untuk mempertahankan tanah air. Disana juga terdapat tiruan
senjata, pakaian perang, panji-panji, serta boneka peraga yang mengenakan
busana prajurit tradisional. Di samping itu juga dipamerkan 23 patung pahlawan
dari perunggu berukuran 11/4 kali besar manusia yang ditempatkan
mengelilingi panggung di dalam gedung, di antaranya Gajah Mada, Cut Nyak Dien,
dan Pattimura. Museum keprajuritan Indonesia memiliki panggung terbuka yang
dapat digunakan untuk pentas musik atau kegiatan lain baik siang maupun malam.
2.
Kondisi
Museum Keprajuritan
a.
Tampak
Depan dan Belakang Museum
Dari tampak depan luar museum, bangunan ini tampak
megah. Desainnya dibuat menyerupai benteng klasik abad ke-16. Arsitektur
benteng persegi lima ini menggambarkan negara kepulauan Indonesia. Gerbang
utama museum terbuat dari kayu besar dan tinggi. Seluruh dinding museum pun
dibiarkan tidak dicat. Seluruh desain ini sengaja dibuat agar pengunjung dapat
merasakan kesan zaman dahulu di dalam museum.
Museum seluas 5.500,7 meter persegi yang berdiri di
atas lahan 4,5 hektar itu diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 5 Juli 1987.
Namun, baru 5 tahun yang lalu museum ini direnovasi agar dinding-dindingnya
tidak mudah terkena lumut saat hujan tiba.
Namun,
hal lain yang menarik perhatian museum ini adalah halaman yang dikelilingi
danau. Dan terdapat dua buah yaitu kapal Phinisi berdiri gagah dengan
tiang-tiang menjulang disertai layar. Lambung kapal didominasi warna putih.
Dan, Sedangkan Kapal Banten berada berhadapan dengan Phinisi. Bentuknya pun
berbeda.
Kapal Banten didominasi warna cokelat. Anjungan kapal terdapat atap lengkung dengan dipancang sebuah tiang tinggi. Serunya, pengunjung bisa naik di kedua kapal ini. Merasakan layaknya seperti berlayar di kapal sungguhan.Danau buatan di depan benteng melukiskan wilayah Indonesia yang terdiri atas berbagai pulau dan lautan. Dua kapal tradisional Banten dan Phinisi Bugis bermakna kekuatan maritime Indonesia. Dermaga di pinggir danau yang dilengkapi perahu, melambangkan kegiatan dan kesibukan perekonomian serta hubungan antarpulau waktu itu.
Kapal Banten didominasi warna cokelat. Anjungan kapal terdapat atap lengkung dengan dipancang sebuah tiang tinggi. Serunya, pengunjung bisa naik di kedua kapal ini. Merasakan layaknya seperti berlayar di kapal sungguhan.Danau buatan di depan benteng melukiskan wilayah Indonesia yang terdiri atas berbagai pulau dan lautan. Dua kapal tradisional Banten dan Phinisi Bugis bermakna kekuatan maritime Indonesia. Dermaga di pinggir danau yang dilengkapi perahu, melambangkan kegiatan dan kesibukan perekonomian serta hubungan antarpulau waktu itu.
Pemandangan
diluar Museum Keprajuritan
3. Isi Museum Keprajuritan
a. Lantai 1 di Museum Prajurit
Ruang pertama yang dapat kita kunjungi di museum ini jika kita lewati pintu utama dimana kita akan melihat sebuah Tiruan Meriam, Kapal berwarna cokelat dan sebuah patung prajurit, seperti gambar dibawah ini.
1.
Tiruan Meriam
2.
Kap
3.
kapal Kayu
4. Patung Prajurit
5. Patung di luar gedung yang
mengelilingi panggung
Di tengah-tengah halaman,terdapat sebuah panggung untuk keperluan
menyelenggarakan berbagai acara seperti pentas seni. Panggung tersebut
dikelilingi 23 patung pahlawan yang terbuat dari perunggu,seperti Pangeran
Diponegoro, patimura, Cut Nyak Dien, Gajah Mada, Nyi Ageng Serang,dan lain sebagainya.
b. Lantai 2 Museum Keprajuritan
Terdapat beberapa koleksi seperti di sepanjang ruangan lantai kedua yang remang-remang ini, terdapat banyak
diorama yang menggambarkan perlawanan pejuang-pejuang Indonesia melawan
penjajah,. Selain itu ada patung yang memeragakan pakaian perang tiap-tiap
wilayah di negara Indonesia. Tiruan senjata seperti meriam, panji-panji dalam
peperangan dan bahkan formasi dalam melawan tentara Belanda,seperti formasi
garuda ,semua dapat kita saksikan di sini
1. Formasi Sriwijaya menyelamatkan Selat Malaka (Abad
VII-VII th Century)
Pada abad ketujuh sriwijaya
mulai tumbuh pesat sebagai Negara maritim, memegang peranan yang menentukan di
selat malaka. Dengan demikian, Sriwijaya menjadi penguasa di perairan Malaka.
Sebagai penguasa lalu
lintas di selat malaka, sriwijaya memiliki kapal-kapal perang yang tangguh.
Tidak hanya dalam jumlah kecepatan gerak, tetapi juga awak kapalnya yang
terampil sehingga armada sriwijaya di segani oleh bajak laut.
Di aroma ini melukiskan
kegiatan armada laut sriwijaya di selata malaka mengamankan kapal dagang yang
akan di rampok. Tampak dua buah kapal perang sriwijaya sedang menghadang tiga
buah kapal dagang
(Cina,
Campa, India) yang sedamg berlayar di selat malaka
2. Benteng Indra Patra (Direbut
Sultan Iskandar Muda dari Portugis Aceh-1606)
3. Formasi Garuda Wyuha (Formasi Tempur berbentuk burung Garuda)
4. Patung yang memeragakan tiap-tiap
wilayah di Negara Indonesia.
5. Formasi Perang Lombok, Nusa
Tenggara Barat (The Lombok War 1894)
Pada
tahun 1982 orang Sasak mengadakan perlawanan terhadap raja Mataram. Belanda
mancap raja yang telah dipengaruhi oleh putranya. Anak Agung Ngurah Karang
Asem, sebagai penyebab kekacuan di Lombok. Pada tanggal 5 Juli 1984 tentara
Belanda dengan kekuatan 2500 orang dipimpin Mayjen Van Ham dan Brigjen Vetter
tiba di Ampenan tanggal 20 Agustusraja di ultimatum supaya menyerah.
Pada
tanggal 25 agustus 1984 malam rakyat Lombok yang beragama hindu-bali islam
menyerang pasukan balanda yang berkemah di depan puri cakranegara. Dalam
serangan itu colonel Michails tewas dan pada keesokkan paginya Mayjen Van Ham
tertembak dan tewas di Krangjangkong dalam usahanya menuju Ampenan. Di desa itu
pula ia di makamkan.
Pada
bulan September 1984 Belanda baru dapat melumpuhkan Mataram karena datangnya
bantuan yang dipimpun oleh Mayjen karena datangnya bantuan yang dipimpin oleh
Mayjen M,. Segov dan Kolonel J.J.K. Demoulin. Pada bulan November 1984 raja
berhasil diungkap dan di asingkan ke Batavia.
Diorama
ini menggambarkan pertempuran Belanda pada tanggal 25 Agustis 1984 malam.
6. Panji-panji dalam peperangan
c. Lantai 3 Museum Keprajuritan
(rooftop)
Karena bangunan ini berbentuk benteng maka kita bisa menuju atap yang
datar dan luas. Terdapat beberapa tiruan meriam di sana. Dari atas benteng ini
kita bisa melihat ke bawah lebih leluasa,kita bisa melihat pemandangan yang ada dibawah sana. Namun yang saya amati,bangunan seluas 7.545 m2 tampak kurang maksimal
penggunaannya. Banyak sekali ruang kosong di bagian atap. Dan tembok2nya sudah terlihat mulai kusam karena sudah
tidak terurus lagi.
4. Keterangan Menuju Museum
Keprajuritan
a.
Jam
Buka & Harga Tiket
·
Lokasi
: Kel. Setu, Kec. Cipayung, Jakarta
Timur.
·
Jam
buka : Setiap hari, Jam 07.00 – 19.00.
·
Tarif
harga masuk TMII : Perorangan
Normal ( 3 tahun keatas) Rp. 10.000,-
·
Tarif
Harga Masuk Kendaraan :
Mobil Rp.
10.000,-
Bus/Truk Rp.
30.000,-
Motor Rp.
6.000,-
Sepeda Rp.
1.000,-
·
Tarif
masuk Museum Keprajuritan : Rp 2.500.
b.
Akses
menuju museum
Akses menuju taman mini jika dari depok melewati
jalan raya bogor masuk kedalam tol Cijago, dari tol cijago sampai ketemu tol
taman mini pintu utama.
Akses menuju ke museum ini sangatlah
mudah anda bisa menaiki kendaraan yang sudah tersedia di Taman Mini Indonesia
Indah contohnya seperti mobil keliling
yang disedakan dari Taman Mini, sepeda, kereta api
mini atau anda bisa menaiki kendaraan pribadi. Museum prajurit berada didekat
anjungan daerah Jawa Tengah & Jawa Timur. Museum prajurit mudah untuk di temui karena terletak disebelah kiri jika
dari pintu masuk Taman Mini.
DAFTAR
PUSTAKA
http://mediaclubonline.blogspot.co.id/2014/12/museum-keprajuritan-indonesia-sejarah.html
Langganan:
Postingan (Atom)